--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Inilah Cara India Mengatasi Serangan Gelombang Panas

Sekitar 1.300 orang telah meninggal di India utara dan selatan selama seminggu terakhir yang disebabkan oleh gelombang panas ekstrim. Suhu yang mencapai lebih dari 46 derajat Celsius menghantam kota Andhra Pradesh dan Telangana serta ibukota New Delhi.

gelombang panas menyerang India

Para pekerja kesehatan disibukkan dengan banyaknya pasien yang mendatangi rumah sakit dan klinik. Sebagian besar dari mereka mengeluhkan sakit kepala, pusing, dan demam. Sedangkan sebagian lagi tidak dapat bertahan dan meninggal, terutama para pekerja konstruksi, tunawisma, dan orang lanjut usia.

Gelombang panas ini sendiri ditengarai disebabkan oleh perubahan iklim. Para ahli menyarankan, India harus sadar bahwa peningkatan suhu merupakan sebuah bencana alam, layaknya banjir atau gempa bumi, sehingga pemerintah harus memiliki strategi untuk melindungi rakyatnya.

Pada Mei 2010, gelombang panas melanda kota Ahmedabad dan menewaskan lebih dari 1.300 orang penduduknya. Pemerintah daerah kemudian memetakan daerah "berisiko tinggi" untuk mengurangi jatuhnya korban akibat gelombang panas ini.

Pemerintah kota Ahmedabad juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang risiko suhu tinggi dan mendirikan "ruang pendingin" di kuil-kuil, bangunan umum, dan mal saat musim panas melanda.

Pihak berwenang kota Ahmedabad telah berfokus pada kesadaran masyarakat sebagai langkah pertama dalam mencegah kematian karena gelombang panas. Ini termasuk mendidik masyarakat bagaimana cara untuk melindungi diri mereka sendiri melalui iklan di televisi, radio, dan surat kabar, serta aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Informasi penting tersebut diantaranya tidak keluar rumah pada sore hari, minum banyak air, dan pertolongan pertama kepada orang yang merasa pusing atau demam.

Pemerintah juga memberi tahu warganya jika diperkirakan suhu akan sangat tinggi melalui rumah sakit, kelompok masyarakat, media, dan lembaga pemerintah. Petugas kesehatan juga telah dilatih untuk mengenali gejala-gejala stres panas dan memastikan ruang gawat darurat dan ambulans yang penuh dengan kompres es.

 

Hikmah Berita

Berita ini menyadarkan kita bahwa begitu pentingnya untuk berjalan beriringan dengan alam. Sebuah pesan yang tampak klise tapi memang seperti itulah kenyataannya. Perubahan iklim yang terjadi karena ketidakinginan kita untuk menjaga alam, seperti merusak hutan, mencemari air dengan limbah, udara dengan asap pabrik yang tidak terkontrol, dan lain sebagainya.

Kini ketika alam sudah tidak bisa "berdiri" lagi, kitalah yang akan ditimpa oleh beratnya tubuh alam. Dan sayangnya, kita tidak mampu melawan alam, kita belum sehebat itu, atau bahkan mungkin tidak akan pernah bisa melawannya.

Jadi, mulailah dengan hal kecil, tanamlah pohon di sekitar rumah kita. Satu orang satu pohon. Sudah agak terlambat memang, tapi setidaknya kita bisa berusaha...

 

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel:
Nita Bhalla. This Indian City Developed A Heat Action Plan To Protect Vulnerable Citizens Amid Brutal Temperatures. Diakses pada tanggal: 29/05/2015