--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Pengertian Mengajar

Istilah mengajar sudah dikenal secara luas dan istilah ini sudah dipakai sejak dahulu. Pengertian mengajar, secara umum, merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, tetapi mengandung banyak tindakan yang harus dilakukan agar hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Pengertian Mengajar

Seperti yang dikatakan oleh S. Nasution (1985:26), “Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi (menyatu) lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan siswa sehingga terjadi proses belajar”.

Pengertian ini dapat di simpulkan bahwa guru (termasuk wali kelas) harus mengusahakan suasana sebaik-baiknya agar siswa dapat belajar dengan baik. Guru harus membimbing dalam kegiatan belajar dan berusaha menciptakan situasi dan kondisi belajar dengan baik, yaitu dengan menambah metode belajar siswa.

Dalam hal membimbing siswa belajar, guru harus mengupayakan agar hasil belajar yang diperoleh efektif dan efisien. Penguasaan azas-azas didaktik yang merupakan patokan umum dalam mengajar merupakan suatu kewajiban bagi guru. Tapi keberhasilan belajar mengajar tidak hanya ditentukan oleh itu saja, artinya azas-azas didaktik itu tidak selamanya menambah keberhasilan suatu pengajaran tanpa didukung oleh faktor-faktor yang lainnya pribadi guru itu sendiri, pribadi murid, dan lingkungan sekolah.

Telah kita ketahui bahwa pengertian belajar itu sangat kompleks serta banyak sekali bentuknya. Para ahli yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan psikologi mempunyai pendapat yang bermacam-macam mengenai belajar, akan tetapi pada akhirnya terdapat suatu kesamaan dari keragaman pendapat tersebut. Kesamaan yang penulis maksudkan bahwa definisi manapun konsep belajar itu selalu menuju keadaan layanan yang sama, yaitu perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini merupakan hasil dari suatu proses belajar, artinya seseorang dikatakan telah belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.

Perilaku mengandung pengertian yang sangat luas, mencakup pengetahuan, kemampuan berpikir, keterampilan, minat, sikap dan sebagainya. Tetapi walaupun demikian tidak semua perilaku itu merupakan hasil belajar, karena ada di antaranya yang diakibatkan oleh proses perkembangan dan pertumbuhan seperti halnya kematangan. Definisi belajar menurut Umar Hamalik (1980:59) menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.

Suatu proses belajar harus bersifat praktis dan langsung artinya bila seseorang ingin mempelajari sesuatu maka ia harus berinteraksi dengan lingkungannya. Pada dasarnya peristiwa belajar dan hasil yang diperoleh banyak ditentukan oleh individu itu sendiri, bukan oleh orang lain. Semakin sering individu berinteraksi dengan lingkungannya belajar maka semakin banyak pengalamannya dalam belajar.

Selain individu yang berpengaruh dalam keberhasilan belajar, juga tidak lepas dari faktor-faktor lainnya, di antaranya tempat belajar, teman belajar, dan suasana tempat belajar. Suasana tempat belajar yang kurang baik menyebabkan konsentrasi belajar menjadi buyar, sehingga hasil belajar tidak memuaskan.

Belajar merupakan suatu bentuk perubahan atau pertumbuhan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara atau pola tingkah laku yang baru. Perubahan perilaku dipengaruhi oleh unsur-unsur sebagai berikut:

  1. Motivasi untuk belajar.
  2. Tujuan yang hendak dicapai.
  3. Suasana yang mempengaruhi.

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan. Dengan definisi di atas dapat dipahami bahwa terjadinya perilaku belajar pada pihak siswa dan perilaku mengajar pada pihak guru tidak berlangsung dari satu arah melainkan terjadi secara timbal balik, dengan kedua belah pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan dengan menggunakan cara dan kerangka berpikir yang seharusnya dipahami dan disepakati bersama. Tujuan interaksi belajar pada pihak siswa dan mengajar pada pihak guru merupakan titik temu dan bersifat mengikat, serta mengarahkan aktivitas kedua belah pihak.

Kriteria keberhasilan secara keseluruhan proses interaksi belajar mengajar akan merupakan suatu rangkaian aktivitas yang hendaknya ditimbang atau dievaluasi pada tercapai tidaknya tujuan.

Proses Belajar Mengajar (PBM) dapat dilihat adanya perubahan yang diharapkan terjadi pada perilaku dan pribadi siswa. Guru dapat dikatakan mengajarnya berhasil kalau perubahan yang di harapkan terjadi pada perilaku dan pribadi siswanya. Begitu juga dengan siswa dapat dikatakan belajarnya berhasil kalau ia telah mengalami perubahan-perubahan setelah menjalani proses belajar tersebut pada pribadinya seperti yang diharapkan gurunya.

 

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel: 
Berbagai sumber 
Gambar:
Dokumen pribadi