--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Selain pengertian partisipasi, terdapat pula pengertian partisipasi masyarakat. Berikut ini Trigonal Media berikan penjelasannya.

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Pengertian partisipasi masyarakat, menurut Alastaire White ( Sastropoetro, 1988:32) adalah sebagai berikut:

Involvement of the local population activelly in the decision making of the development projects or their implementations (keterlibatan penduduk setempat secara aktif dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pembangunan proyek atau pelaksanaannya).

Pada bagian lain, Achmadi ( Sastropoetro, 1988:32-33) mengemukakan pendapatnya mengenai partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut:

    1. Berbagai kegiatan partisipasi masyarakat merupakan kegiatan yang tumbuh dari bawah sebagai inisiatif dan kreasi yang lahir dari kesadaran dan tanggung jawab masyarakat yang mutlak perlu ditumbuhkan dan dikembangkan sesuai dengan hakikat pembangunan, dan lain sebagainya.
    2. Partisipasi masyarakat dalam bentuk swadaya gotong royong merupakan modal utama dan potensi yang essensial dalam pelaksanaan pembangunan desa yang selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi dasar bagi kelangsungan pembangunan nasional.
    3. Partisipasi masyarakat terwujud dalam swadaya gotong royong dan untuk itu pemerintah menetapkan berbagai langkah.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam partisipasi, keterlibatan masyarakat secara sukarela mulai dari pengambilan keputusan sampai pada pelaksanaan program merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan.

Bentuk dan Jenis Partisipasi Masyarakat

Mengenai bentuk partisipasi, menurut Keith Davis ( Sastropoetro, 1988:34) adalah sebagai berikut:

    1. Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa.
    2. Sumbangan spontan berupa uang dan barang.
    3. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan donornya berasal dari sumbangan individu/instansi yang berada di luar lingkungan tertentu (dermawan atau pihak ketiga).
    4. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan dibiayai seluruhnya oleh komunitas (biasanya diputuskan oleh rapat komunitas, antara lain rapat desa yang menentukan anggarannya).
    5. Sumbangan dalam bentuk kerja, yang biasanya dilakukan tenaga ahli setempat.
    6. Aksi massa.
    7. Mengadakan pembangunan di kalangan keluarga desa sendiri.
    8. Membangun proyek komunitas yang bersifat otonom.

Selanjutnya Sastropoetro (1988:35) menyatakan bahwa jenis-jenis partisipasi masyarakat memiliki tiga dimensi, yaitu:

    1. Meliputi semua orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya.
    2. Kontribusi atau sumbangan massa guna usaha pembangunan, misalnya bagi pelaksanaan keputusan-keputusan yang telah diambil.
    3. Turut menikmati (sharing) terhadap keuntungan yang diperoleh dari program-program/proyek-proyek.

Partisipasi menurut Tjokroamidjojo (1990:223) dapat diwujudkan dalam bentuk:

    1. Pelaksanaan, pengawasan, dan partisipasi dapat dibentuk secara langsung, misalnya: pembentukan dewan, pembinaan dan pengarahan program.
    2. Pengutaraan pendapat yang diungkapkan dengan kritik-kritik positif dan negatif terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Program dilaksanakan oleh kelompok-kelompok yang berkepentingan.

Pentingnya partisipasi dalam pembangunan fisik ini disebabkan dalam suatu pembangunan bangsa diperlukan adanya keterlibatan berbagai pihak. Partisipasi sering kali dijadikan tujuan dari pembangunan, yaitu terlibatnya seluruh masyarakat dalam proses pembangunan sesuai dengan arah dan strategi yang telah ditetapkan.

Sehubungan dengan partisipasi yang bisa dilakukan oleh warga masyarakat ini, secara garis besar partisipasi masyarakat dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yang terdiri dari: partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, dan partisipasi harta benda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut:

  1. Partisipasi buah pikiran, meliputi semua jenis partisipasi yang diberikan dalam bentuk pendapat, pandangan atau saran-saran mengenai pembangunan yang diberikan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang warga masyarakat, yang biasanya dikemukakan dalam kesempatan-kesempatan pertemuan atau rapat-rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah pembangunan.
  2. Partisipasi tenaga, meliputi semua jenis kegiatan partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga, biasanya dilakukan kegiatan-kegiatan bersama seperti perbaikan jalan desa, perbaikan jembatan, perbaikan rumah yang pemiliknya tidak mampu, yang dilakukan secara gotong royong.
  3. Partisipasi harta benda, meliputi semua jenis partisipasi yang diberikan dalam bentuk sumbangan berupa uang dan atau barang, baik barang jadi maupun barang baku untuk membangun atau memperbaiki fasilitas bersama.

 

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel: 
Berbagai sumber 
Gambar:
Dokumen pribadi