--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

6 Tahapan Tidur dan Bangun Bayi

Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun, maka akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Manfaatnya juga bisa dirasakan orang tuanya. Kualitas tidur orang tua bisa lebih baik, jika bayi bisa tidur pulas sepanjang malam, sehingga aktivitas orang tua tidak akan terlalu terganggu.

6 Tahapan Tidur dan Bangun Bayi
6 Tahapan Tidur dan Bangun Bayi

Tetapi kenyataannya, bayi sering terbangun di malam hari bukan karena lapar atau gangguan lain, tetapi karena perubahan fase tidur, dari tidur lelap ke tidur ringan.

Tidur ringan atau tidur REM (Rapid Eye Movement) merupakan suatu kondisi tidur dengan ciri-ciri antara lain:

  • napas tidak teratur,
  • tubuh cenderung tegang, dan
  • bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata.

Dalam kondisi ini, bayi mudah terbangun dari tidurnya. Tidur jenis ini dialami bayi sejak berusia 6-7 bulan dalam kandungan. Sebagian besar bayi normal tidur dalam keadaan REM.

Sebaliknya, tidur nyenyak atau non-REM ditandai dengan keadaan sangat santai, relaks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak bermimpi. Sulit membangunkan bayi dalam fase tidur ini.

Perlu diingat bahwa bayi akan sering mengalami perubahan fase tidur dari REM ke non-REM. Contohnya bayi yang baru lahir, begitu ia tertidur maka akan langsung memasuki fase REM, tapi 20 menit berikutnya mengalami fase tidur non-REM.

Terbangun saat perpindahan fase adalah hal biasa. Saat terbangun, mungkin bayi akan menangis dan mencari sang ibu. Tak jarang, ibu lantas menyusui atau menggendong bayi berkali-kali yang tentu saja mengganggu kualitas tidurnya.

Dikutip dari bidanku.com, berikut ini Trigonal Media paparkan 6 tahapan tidur dan bangun bayi, yaitu:

1. Tidur dalam/nyenyak

Pada tahapan ini bayi Anda sangat tenang dan relaks, pernapasannya berirama, kadang-kadang berkedut, atau membuat gerak menghisap dengan bibirnya, tetapi jarang terbangun. Anda tidak dapat memberi susu atau bermain pada tahapan ini. Jika Anda mampu membangunkannya, ia hanya akan terbangun sebentar kemudian kembali ke tidur yang dalam. Manfaatkan kesempatan ini untuk tidur, makan, beristirahat, mandi atau kegiatan penting lainnya.

2. Tidur ringan

Keadaan ini adalah yang paling umum ditemukan pada bayi baru lahir. Mata bayi akan tertutup, tetapi bergerak-gerak dibalik kelopak matanya. Pada tahap tidur ringan bayi bergerak, membuat bunyi tangisan-tangisan singkat, mengisap, mengernyit, atau tersenyum. Pernapasannya tidak teratur. Bayi memberi respons terhadap suara atau upaya membangunkannya atau rangsangan. Kadang-kadang ia bangun dalam keadaan mengantuk atau tetap dalam tahap ini, lalu masuk ke dalam tidur yang dalam. Banyak orang tua bergegas menghampiri jika bayi tampak bergerak dan membuat bunyi rintihan atau tangisan. Meskipun demikian, bayi belum siap untuk bangun. Tunggu beberapa menit untuk melihat apakah bayi masuk ke tahap mengantuk dan membutuhkan perawatan Anda atau tertidur kembali.

3. Mengantuk

Pada tahap ini bayi masuk ke dalam tahap mengantuk, tingkat aktivitasnya bervariasi dan kadang-kadang ia terkejut. Kelopak matanya yang berat akan membuka dan menutup dalam waktu singkat, kehilangan fokus atau tanpa juling. Ia akan bernapas secara teratur dan bereaksi terhadap rangsang sensoris. Bisanya, ia akan kembali tidur atau menjadi sadar. Jika anda ingin agar bayi kembali tidur, hindari menstimulasinya. Jika Anda menghendaki agar bayi bangun, angkat bayi, pijat, atau berikan sesuatu untuk ia hisap atau amati.

4. Bangun Tenang

Tahap ini,yang biasanya mendahului periode tidur panjang, adalah tahap yang menyenangkan untuk orang tua. Bayi Anda terbaring diam dan memandangi Anda dengan mata yang lebar, jernih, dan tenang. Ia bernapas secara teratur dan antusias memusatkan perhatian pada apa yang ia lihat dan dengar. Dengan memberinya sesuatu untuk ia amati, sesuatu untuk didengar atau diisap, Anda akan merangsangnya.

5. Bangun Aktif

Pada tahap ini rasa lapar, lelah, suara dan terlalu banyak digendong akan dengan mudah memengaruhi bayi Anda. Ia tidak dapat diam; ia mungkin gelisah. Matanya terbuka tetapi tidak tampak jernih dan tak seantusias seperti pada tahap bangun tenang. Pernapasannya tidak teratur dan bayi sering berganti-ganti mimik. Saat bayi Anda masuk ke tahap bangun aktif, inilah waktunya untuk memberi susu atau menenangkannya. Jika ia tidak lapar stimulasi yang dibutuhkan lebih sedikit. Jika Anda bertindak segera, Anda akan membawanya ke tahap yang lebih tenang sebelum masuk ke tahap menangis.

6. Menangis

Bayi yang menangis merupakan masalah terhadap orang tua. Ingatlah bahwa bayi hanya mempunyai satu cara untuk mengatakannya pada Anda bahwa ia tidak dapat lagi menahannya. Jika ia lapar mendapat rangsangan berlebihan, lelah, sakit, kembung, frustrasi, basah,  dingin, terlalu panas, atau kesepian ia akan mengatakannya pada Anda lewat tangisan. Ia juga menggerakkan tubuhnya secara aktif, membuka atau menutup mata, membuat mimik wajah yang sedih dan bernapas secara tidak teratur. Kadang-kadang tangisan adalah mekanisme pelepasan emosi, swapenenang yang memungkinkan bayi masuk ke tahap berikutnya. Namun, umumnya bayi membutuhkan Anda untuk memberinya makan atau menenangkannya.

 

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Mohon konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli sebelum menggunakan tips dari artikel ini. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul akibat dari pemakaian informasi ini. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel:
Bidanku.com. Mengenal Pola Tidur Bayi. Diakses pada tanggal: 12/01/2016
Gambar:
Gio Shidqi Al Ghifari (Dokumen Pribadi)