Syarat-Syarat Penyusunan Paragraf
Menyusun paragraf yang baik tentu saja tidak mudah, tetapi jika kita mengikuti aturan atau syarat penyusunan paragraf, maka kita bisa membuat paragraf yang enak dibaca dan informatif. Syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan
Paragraf harus memiliki satu kesatuan pikiran yang utuh. Semua kalimat di dalam paragraf harus memiliki satu ide pokok, yakni terfokus pada gagasan utama sebagai pengendali. Agar hal ini dapat tercapai, kita harus senantiasa mengevaluasi agar kalimat-kalimat yang kita tulis itu erat hubungannya dengan gagasan utama.
2. Kepaduan
Secara singkat dapat dikatakan yang dimaksud dengan kepaduan adalah
hubungan timbal balik yang baik dan benar antarkalimat dan paragraf. Kalimat-kalimat tersebut terjalin secara gramatikal, terpadu, berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mendukung gagasan utama.
Untuk membangun kepaduan paragraf, dapat digunakan:
- Repetisi
Pengulangan kata kunci atau sinonimnya dapat digunakan untuk membangun kepaduan paragraf.
Contoh:
Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, Indonesia dicirikan dengan sebagian besar penduduknya hidup dengan bercocok tanam. - Pronomina (kata ganti)
Untuk membangun kepaduan dapat dilakukan dengan menggunakan pronomina untuk menyebut nomina atau frase nominal yang telah disebutkan.
Contoh:
Mahasiswa FKIP telah memproduksi berbagai jenis produk makanan yang bahan bakunya ikan. Mereka telah membuat sosis ikan, baso ikan, bahkan kerupuk. Hasil produksinya kini sangat digemari oleh masyarakat. - Kata transisi
Yang dimaksud dengan kata transisi adalah ungkapan pengait antarkalimat. Melalui penggunaan kata transisi hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya dapat terjalin dengan baik.
Terdapat beberapa tanda pengalihan/tanda transisi, yaitu:
- hubungan tambahan: menyatakan tambahan pada kalimat yang sudah disebut selanjutnya.
- hubungan pertentangan: sebaliknya, padahal
- hubungan perbandingan: seperti
- hubungan akibat/hasil: akibatnya, maka
- hubungan tujuan: supaya, untuk itu
- hubungan singkat: ringkasan, pokoknya
- hubungan waktu: sementara itu, kemudian
- hubungan tempat: di sini, di situ - Paralelisme
Untuk membangun struktur kepaduan bisa digunakan bentuk kata kerja yang sama atau menggunakan majas repetisi.
Contoh:
Setelah mendapat petunjuk dari dosen, mahasiswa mulai membersihkan lahan untuk menanam singkong. Untuk itu, mahasiswa membutuhkan alat-alat pertanian yang sederhana.
3. Pengembangan/permasalahan
Gagasan utama sebuah alinea biasanya diletakkan pada kalimat topik/kalimat pokok.
- Kalimat topik/utama/pokok adalah:
a. kalimat yang mengandung ide utama
b. bagian yang berdiri sendiri sehingga tidak terikat pada bagian lain - Kalimat penjelas adalah:
a. merupakan kalimat penyerta
b. pengembangan ide utama
c. bersifat menerangkan - Letak kalimat topik dalam sebuah paragraf, bisa disimpulkan:
a. di awal paragraf, bersifat deduktif
b. di awal dan di akhir paragraf, bersifat deduktif-induktif
c. di seluruh paragraf, bersifat deskriptif/naratif
d. di akhir, bersifat induktif
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi