--> Skip to main content

Perbedaan dan Fungsi Akhiran -kan dan -i dalam Bahasa Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, penggunaan akhiran -kan dan -i sering kali menimbulkan kebingungan. Kedua akhiran ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan kata kerja, dan meskipun tampak serupa, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar dalam penggunaannya. Memahami perbedaan ini tidak hanya akan membantu Anda dalam menulis dan berbicara dengan lebih tepat, tetapi juga akan memperkaya keterampilan berbahasa Anda.

Artikel ini akan menjelaskan secara mendetail fungsi dan arti dari akhiran -kan dan -i, serta memberikan contoh penggunaan yang relevan. Dengan panduan ini, diharapkan Anda dapat menghindari kesalahan umum dalam penggunaan kedua akhiran tersebut dan lebih memahami bagaimana keduanya berperan dalam struktur kalimat bahasa Indonesia.

Ilustrasi yang menunjukkan perbedaan dan fungsi akhiran -kan dan -i dalam bahasa Indonesia, lengkap dengan contoh penggunaan

Bentuk akhiran -kan dan -i

Kata dasar yang berakhiran -kan dan -i tidak mengalami perubahan bentuk. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

terangkan, terangi, hidupi, hidupkan

Pada contoh di atas, kata dasarnya sama sekali tidak berubah, tetapi hal ini tidak berlaku jika kata tersebut juga memiliki awalan, seperti awalan me- atau di- dengan contoh menerangi dan menyiangi.

Fungsi akhiran -kan dan -i

Akhiran -kan dan -i memiliki 2 (dua) buah fungsi yaitu sebagai:

1. Membentuk kata kerja

  • Semua kata yang berakhiran -kan dan -i, dengan atau tanpa awalan, adalah kata kerja.
  • Tanpa memiliki awalan me- atau di-, maka kata kerja yang berakhiran -kan dan -i akan membentuk kata kerja imperatif. Kata kerja imperatif adalah kata kerja bentuk perintah yang menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan.
    Contoh: cabuti, warnai, garami
  • Kata kerja yang berakhiran -kan dan -i yang juga memiliki awalan me- atau di-, maka disebut dengan kata kerja indikatif. Kata kerja indikatif adalah kata kerja kata kerja yang menggambarkan keadaan nyata.
    Contoh: mewarnai, menggarami

2. Mengubah kata kerja intransitif menjadi transitif

Imbuhan -kan dan -i dapat membantu untuk mengubah kata kerja intransitif menjadi transitif.

Silakan simak contohnya berikut ini:

Maldini masuk.
Maldini memasuki lapangan.
Maldini memasukkan bola ke gawang.

Arti akhiran -kan dan -i

Untuk lebih memahami arti dari akhiran -kan dan -i, sering kali perlu dikombinasikan dengan awalan me-.

1. Arti akhiran -kan

  • Menyatakan kausatif berarti membuat menyebabkan sesuatu atau menjadikan sesuatu.
    Contoh: melembutkan
  • Variasi lain dari arti kausatif ialah menggunakan sebagai alat atau membuat dengan.
    Contoh: melemparkan batu
  • Menyatakan benefaktif atau membuat untuk orang lain. Benefaktif adalah bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan untuk orang lain.
    Contoh: membuatkan
  • Akhiran -kan merupakan ringkasan dari kata tugas akan
    Contoh: mengharapkan = mengharap akan

2. Arti akhiran -i

  • Menyatakan lokatif, yaitu menunjukkan makna tempat pada nomina atau sejenisnya.
    Contoh: memasuki gedung
  • Adakalanya arti lokatif menjadi arti khusus, yaitu memberi kepada atau menyebabkan sesuatu jadi.
    Contoh: mewarnai baju
  • Menyatakan intensitas atau pekerjaan itu dilangsungkan berulang-ulang atau pelakunya lebih dari satu orang.
    Contoh: Petinju itu memukuli lawannya dengan cepat.
  • Terkadang timbul arti yang berlawanan dengan arti pertama.
    Contoh: Dia membului kemoceng.

Perbedaan akhiran -kan dan -i

Di bawah ini adalah beberapa penjelasan mengenai perbedaan antara akhiran -kan dan -i.

  • Pada kalimat yang memiliki kata kerja berakhiran -kan, objek kalimatnya merupakan alat atau sedang bergerak.
    Contoh: Ronaldo menyeberangkan nenek itu dengan menggunakan rakit.
    Pada contoh di atas, nenek adalah objek dan dia bergerak menyeberang dari sisi sungai yang satu ke sisi sungai yang lain.
  • Pada kalimat yang memiliki kata kerja berakhiran -i, objek kalimatnya tidak bergerak atau diam di tempatnya.
    Contoh: Ronaldo menyeberangi sungai.
    Pada contoh ini, sungai merupakan objek dan dia tidak bergerak, yang bergerak menyeberang adalah subjek.
  • Kata kerja berakhiran -i, diikuti oleh objek penyerta.
    Contoh: Rangga mengirimi Cinta seikat bunga.
  • Kata kerja berakhiran -kan, diikuti oleh objek penderita.
    Contoh: Rangga mengirimkan topi untuk Cinta.
  • Perlu diperhatikan bahwa terkadang perbedaan antara akhiran -kan dan -i tidak terlihat jelas.
    Contoh:
    Messi menamai anaknya itu Ronaldo.
    Messi menamakan anaknya itu Ronaldo.


Catatan:

Penggunaan akhiran -kan dalam percakapan sehari-hari sering kali dihilangkan. Hal ini merupakan pengaruh dari bahasa Jawa.
Contoh:

Kucing yang mati keracunan itu, sudah dikuburkan.

Akhiran -kan pada kata "dikuburkan" bisa dihilangkan tanpa mengubah arti, menjadi:

Kucing yang mati keracunan itu, sudah dikubur. 

Kesimpulan

Pemahaman mendalam tentang penggunaan akhiran -kan dan -i dalam bahasa Indonesia sangat penting untuk menghasilkan kalimat yang tepat dan bermakna. Meskipun kedua akhiran ini memiliki fungsi yang serupa dalam membentuk kata kerja, perbedaan penggunaannya dapat memengaruhi makna keseluruhan kalimat. Dengan mengetahui perbedaan dan fungsi dari kedua akhiran ini, Anda dapat memperkaya kemampuan berbahasa Indonesia dengan lebih baik dan akurat.


Itulah penjelasan mengenai akhiran kan dan i yang berhasil Trigonal Media rangkumkan. Jika Anda memiliki saran, koreksi, pertanyaan, atau tambahan, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih.

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Trigonal Media sekeluarga. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel: 
Berbagai sumber