--> Skip to main content

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Melemahkan Daya Ingat Tanpa Disadari

Pernahkah Anda merasa sulit mengingat hal-hal sederhana seperti meletakkan kunci, nama orang yang baru saja dikenalkan, atau bahkan apa yang hendak Anda lakukan sesaat sebelumnya? Meski tampak sepele, gejala seperti ini bisa jadi pertanda bahwa fungsi daya ingat Anda sedang menurun.

Dalam banyak kasus, penurunan daya ingat tidak hanya disebabkan oleh faktor usia atau kondisi medis tertentu, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang tampaknya tidak berbahaya. Kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa disadari, sehingga dampaknya pada otak menjadi akumulatif dan sulit dihindari.

Memahami kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak memori sangat penting untuk menjaga fungsi otak dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas lima kebiasaan umum yang secara perlahan dapat melemahkan daya ingat Anda, lengkap dengan penjelasan dan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi stickman keluarga sedang beraktivitas santai di ruang keluarga dengan latar abu terang


Kebiasaan yang Melemahkan Daya Ingat

Banyak kebiasaan yang terlihat normal ternyata berdampak besar pada kesehatan otak. Di bawah ini adalah lima kebiasaan yang sering dilakukan, tetapi secara diam-diam dapat melemahkan daya ingat jika terus dibiarkan.

1. Sering Kurang Tidur

Kurang tidur adalah salah satu penyebab utama penurunan daya ingat yang sering diremehkan. Saat tidur, otak melakukan proses konsolidasi memori, yaitu menguatkan dan menyimpan informasi yang diterima sepanjang hari.

  • Tidur kurang dari 6 jam per malam dapat mengganggu kemampuan otak dalam menyimpan memori jangka panjang.

  • Penelitian dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa kualitas tidur buruk berhubungan langsung dengan penurunan fungsi kognitif.

  • Tidur yang terganggu juga membuat Anda lebih mudah lupa dan sulit berkonsentrasi keesokan harinya.

Contoh:

Anda begadang menonton serial favorit hingga larut malam, lalu keesokan harinya lupa di mana menyimpan dompet atau kunci motor.

Mengoptimalkan waktu tidur menjadi langkah awal untuk memperkuat memori secara alami.

2. Terlalu Sering Multitasking

Multitasking sering dianggap sebagai kemampuan hebat, tetapi faktanya justru bisa merusak daya ingat. Otak manusia tidak dirancang untuk memproses banyak hal sekaligus secara efektif.

  • Saat Anda multitasking, perhatian terbagi, dan otak kesulitan menyimpan informasi dengan baik.

  • Informasi yang diterima secara setengah sadar cenderung mudah dilupakan.

  • Multitasking jangka panjang dapat melemahkan koneksi saraf antarbagian otak yang berfungsi untuk fokus dan memori.

Contoh: 

Menonton YouTube sambil membalas pesan dan membuka email kerja dapat membuat Anda lupa detail penting dari semuanya.

Fokus pada satu aktivitas dalam satu waktu akan membantu otak bekerja lebih efisien dan meningkatkan daya ingat.

3. Mengonsumsi Makanan Tinggi Gula atau Instan

Pola makan memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak. Makanan tinggi gula atau yang sangat diproses bisa mengganggu kerja sistem saraf dan mengurangi fleksibilitas kognitif.

  • Gula berlebih bisa menghambat produksi faktor neurotropik otak (BDNF) yang penting untuk memori.

  • Makanan instan tinggi pengawet dan rendah nutrisi membuat otak kekurangan bahan baku penting untuk fungsi sel saraf.

  • Asupan harian yang buruk bisa menurunkan performa otak meski usia Anda masih muda.

Contoh: 

Sarapan dengan minuman manis kemasan dan gorengan instan setiap hari membuat Anda mudah lelah dan sulit fokus.

Penelitian dari Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi dapat mengganggu kemampuan otak dalam mengingat dan berpikir jernih.

4. Jarang Berolahraga

Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga sangat penting bagi otak. Olahraga membantu memperlancar aliran darah ke otak dan merangsang pertumbuhan sel-sel saraf baru.

  • Penelitian menunjukkan bahwa olahraga rutin dapat meningkatkan memori verbal dan spasial.

  • Kurangnya gerakan membuat otak menjadi pasif dan lebih cepat mengalami kemunduran fungsi.

  • Bahkan jalan kaki ringan setiap hari pun sudah cukup untuk menjaga fungsi kognitif tetap optimal.

Contoh: 

Duduk berjam-jam di depan layar tanpa peregangan atau olahraga bisa membuat Anda mudah lupa dan cepat lelah secara mental.

Mulailah dari hal sederhana seperti naik tangga, jalan pagi, atau senam ringan untuk menjaga daya ingat tetap tajam.

5. Tidak Melatih Otak Secara Aktif

Otak seperti otot: semakin sering digunakan, semakin kuat fungsinya. Sayangnya, rutinitas yang monoton tanpa tantangan mental bisa mempercepat penurunan daya ingat.

  • Otak butuh rangsangan seperti belajar hal baru, membaca buku, atau bermain teka-teki.

  • Tidak adanya latihan otak membuat jaringan sinapsis menjadi pasif.

  • Aktivitas kognitif membantu membentuk jalur baru dalam otak yang mendukung penyimpanan memori.

Contoh: 

Mengandalkan GPS setiap hari tanpa mengingat rute bisa membuat Anda kesulitan bernavigasi tanpa bantuan teknologi.

Sisihkan waktu untuk melatih otak setidaknya 15 menit sehari, misalnya dengan membaca, menulis jurnal, atau menghafal.

Penutup

Kesehatan daya ingat tidak hanya ditentukan oleh usia atau genetika, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang kita pilih. Lima kebiasaan yang telah dibahas di atas, meskipun tampak sepele, dapat berdampak besar jika dibiarkan dalam jangka panjang.

Dengan menyadari dan mulai mengurangi kebiasaan-kebiasaan tersebut, Anda sedang berinvestasi untuk kualitas hidup yang lebih baik, secara mental, emosional, maupun produktivitas harian. Perubahan kecil hari ini bisa memberi dampak besar di masa depan.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana otak menyimpan informasi, baca juga artikel kami: Kenapa Otak Kita Sering Lupa Hal Sepele Tapi Ingat yang Tak Penting.

"Otak bukan hanya tempat menyimpan kenangan, tapi juga tempat kita membentuk masa depan."


Ada pertanyaan, masukan, atau ingin berbagi pendapat? Klik tautan berikut ini: Hubungi Kami

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Fuji Mulia sekeluarga. Terima kasih.

Referensi:
1. National Institutes of Health. Sleep and Memory: https://www.ninds.nih.gov/health-information/public-education/brain-basics/brain-basics-understanding-sleep. Diakses 11 Juli 2025
2. Harvard Health Publishing. The hidden dangers of fast food: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-hidden-dangers-of-fast-food. Diakses 11 Juli 2025
3. Journal of Neuroscience. Sugar impairs memory and brain plasticity: https://www.jneurosci.org/content/32/39/13439. Diakses 11 Juli 2025
4. Mayo Clinic. Brain health tips: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/brain-health/art-20454759. Diakses 11 Juli 2025 
5. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). The Power of Physical Activity: https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/index.htm. Diakses 11 Juli 2025 

Artikel terbaru