--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Ciri-ciri Anak Hiperaktif

Ciri-ciri anak hiperaktif berikut ini, bisa menjadi rujukan bagi Anda yang ingin tahu lebih jauh tentang masalah anak hiperaktif. Berikut Trigonal Media berikan penjelasannya untuk Anda.

anak hiperaktif

Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami masalah tidak dapat memusatkan pikiran pada satu hal saja. Mereka cenderung terus-menerus bergerak, baik secara mental maupun fisik. Karena anak hiperaktif tidak dapat duduk diam, tidak dapat mendengarkan, atau bahkan tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan dalam jangka waktu yang lama, maka mereka mengalihkan perhatian dari satu hal ke hal yang lain, dan sering kali mengganggu anak-anak lain pada saat yang sama.

Menurut Sani Budiantini Hermawan, Psi.,

“Secara psikologi hiperaktif merupakan gangguan tingkah laku yang tidak normal, yang disebabkan oleh neurologist dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian”.

Sedangkan menurut Susan B. Campbell dan John S. Werry bahwa

hiperaktif adalah gangguan yang mempunyai ciri-ciri keaktifan yang berlebih-lebihan, biasanya mengalami kesukaran dalam memusatkan latihan dan pikirannya, tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang.

Perhatian terhadap anak-anak hiperaktif melonjak sekitar tahun enam puluhan, seiring dengan meningkatnya kasus-kasus anak hiperaktif. Bagi orang awam, sukar untuk membayangkan kesulitan yang ditimbulkan oleh anak-anak hiperaktif. Hanya mereka yang terlibat langsung yang benar-benar mengetahui, betapa hebatnya perjuangan yang dilakukan dalam menghadapi anak hiperaktif.

Lebih dari lima juta anak di Amerika, mengalami kesulitan belajar karena hiperaktif, mereka sehat dan cerdas, tetapi mengalami gangguan psikis. Mereka tidak bisa duduk diam dan berkonsentrasi, sehingga mengganggu kelas, karena tiba-tiba meledakkan kemarahan yang hebat serta menimbulkan kekacauan.

Panca indera pada anak yang hiperaktif, umumnya lebih peka. Akibatnya, mereka mudah terangsang. Dengan sekali pandang, mereka dapat melihat dan merasakan segalanya. Dalam waktu sekejap, mereka mampu menangkap situasi. Mereka seperti tidak mengenal lelah, kelelahan justru merupakan rangsangan bagi mereka untuk bertambah aktif.

Berikut adalah beberapa ciri anak hiperaktif:

  • Aktivitas motorik dengan intensitas frekuensi yang tinggi
    Dalam hal ini, anak memperlihatkan aktivitas-aktivitas motorik yang berlebihan, misalnya tangannya tidak bisa diam, bergerak kesana-kemari, melompat, berlari-lari, memanjat, berguling, dan naik turun meja dalam ruangan kelas. Dengan memiliki aktivitas motorik yang berlebihan tersebut, anak hiperaktif sering kali tidak menunjukkan sikap lelah, terlihat tidak pernah letih karena selalu bergerak.
  • Destruktif
    Anak hiperaktif cenderung destruktif, yaitu cenderung menunjukkan perilaku merusak, karena anak hiperaktif memiliki sikap lekas bosan terhadap sesuatu. Ketika anak diberi tugas menyusun suatu benda, anak normal seusianya dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tetapi sebaliknya, anak yang hiperaktif cenderung merusak benda-benda tersebut.
  • Mudah terangsang oleh stimulus/kejadian sekitarnya
    Anak yang hiperaktif cenderung tidak bisa lama berkonsentrasi, perhatiannya mudah beralih terhadap stimulus/ kejadian yang ada di sekitarnya, sehingga anak hiperaktif selalu berpindah-pindah. Misalnya, ketika anak sedang bermain puzzle, kemudian melihat ada anak lain sedang bermain bola, maka perhatiannya akan beralih terhadap bola tersebut dan melupakan puzzle yang sedang dikerjakannya. Jadi, anak hiperaktif jelas mudah sekali teralih perhatiannya, karena terangsang oleh stimulus/kejadian di sekitarnya.
  • Suka mengabaikan perintah
    Anak hiperaktif juga cenderung mengabaikan perintah, misalnya ketika anak dilarang untuk tidak mengganggu temannya yang sedang belajar, akan tetapi anak tersebut malah mengabaikan perintah larangan itu, penolakan terhadap perintah ditunjukkan dengan sikap acuh tak acuh.
  • Menentang
    Anak yang mengalami gangguan hiperaktif, umumnya memiliki sifat penentang/pembangkang, sikap menentangnya itu ditunjukkan dengan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain, baik itu guru di sekolah maupun orang tua di rumah. Misalnya, anak tersebut akan marah bila dilarang melakukan sesuatu yang disukainya, walaupun sesuatu yang dikerjakannya mengganggu orang lain.
  • Tindakannya tidak bertujuan
    Aktivitas yang dilakukan anak hiperaktif cenderung tidak mempunyai tujuan yang jelas, misalnya naik turun kursi/meja tanpa tujuan yang jelas, anak berjalan mengelilingi kelas tanpa tujuan sehingga dapat mengganggu keadaan pembelajaran.
  • Tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang
    Anak hiperaktif tampak gelisah dan tidak dapat bersikap tenang dan perhatiannya terfokus pada stimulus yang ada di sekitarnya. Misalnya, tidak mampu duduk dalam waktu yang agak lama.


Itulah beberapa ciri anak hiperaktif. Jika Anda mengetahui ciri anak hiperaktif lainnya, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih.


Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Mohon konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli sebelum menggunakan tips dari artikel ini. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul akibat dari pemakaian informasi ini. Terima kasih.

Anda ingin berkomentar? punya pertanyaan? atau ingin memberikan kritik dan saran?
Sampaikan semuanya di: Hubungi Kami

REFERENSI
Artikel:
Shirin Hasan, MD. 2014. What Is Hyperactivity?: kidshealth.org  
Gambar:
en.wikipedia.org