Apa Itu Penerjemahan? Definisi, Proses, dan Pentingnya dalam Komunikasi
Penerjemahan adalah salah satu keterampilan yang sangat penting dalam dunia global yang saling terhubung seperti sekarang ini. Kemampuan untuk mengalihkan makna dari satu bahasa ke bahasa lain memungkinkan informasi, budaya, dan pengetahuan untuk disebarkan di seluruh dunia tanpa batasan bahasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian penerjemahan, proses yang terlibat di dalamnya, serta mengapa keterampilan ini sangat krusial dalam berbagai aspek kehidupan.
Penerjemahan, atau translation, tidak hanya sebatas pengalihan kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Proses ini melibatkan pengalihan makna, konteks, dan nuansa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Untuk memahami lebih dalam, mari kita lihat beberapa definisi penerjemahan menurut para ahli yang berhasil Trigonal Media kumpulkan.

1. Rochayah Machali
Menurut Machali 1 (2009: 26), seorang ahli bahasa di The University of New South Wales (UNSW), penerjemahan adalah:
upaya “mengganti” teks bahasa sumber dengan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran dan yang diterjemahkan adalah makna sebagaimana yang dimaksudkan pengarang.
2. Hatim dan Mason
Hatim dan Mason dalam Machali 1 (2009: 26) menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah kegiatan yang dapat membuktikan dengan jelas mengenai peranan bahasa dalam kehidupan sosial.
3. J. C. Catford
Catford 3 (1965: 20) menjabarkan bahwa:
penerjemahan adalah pengalihan teks dari bahasa sumber ke teks padanannya dalam bahasa sasaran.
4. Mildred L. Larson
Larson 4 (1984: 3) menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah pengalihan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
5. Drs. Otong Setiawan Djuharie, M.Pd.
Djuharie 5 (2005: 13) secara panjang lebar menjelaskan definisi terjemahan sebagi berikut:
terjemahan lisan maupun tulisan memberi tekanan lebih pada makna atau pesan yang disampaikan, sehingga hal paling penting dalam terjemahan adalah hasil terjemahan memiliki maksud dan makna yang sama persis dengan pesan bahasa sumbernya.
6. Jiri Levy
Ahli bahasa bernama Jiri Levy 6 dalam kumpulan esai “To Honor Roman Jakobson: Essays on the Occasion of His Seventieth Birthday II”, memaparkan bahwa penerjemahan adalah:
Dari sudut pandang teleologi: penerjemahan adalah sebuah proses komunikasi, yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi dari bahasa sumber kepada para pembaca bahasa sasaran.
Dari sudut pandang pragmatik: penerjemahan adalah sebuah proses memilih, karena pada saat menerjemahkan, seorang penerjemah harus memutuskan satu padanan dari beberapa padanan yang mungkin.
7. Peter Newmark
Newmark 7 (1988: 5) berpendapat bahwa:
penerjemahan adalah mengungkapkan makna sebuah teks ke dalam bahasa sasaran, sama persis seperti apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya.
8. Eugene. A. Nida dan Charles R. Taber
Dua orang pemerhati bahasa yaitu Nida dan Taber 8 (1969: 12) menjelaskan bahwa:
Penerjemahan adalah proses untuk menyampaikan kembali makna tersirat dan tersurat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yang paling berterima.
9. R. W. Brislin
Brislin 9 (1976: 1) mengemukakan pendapatnya mengenai penerjemahan sebagai berikut:
Secara umum, penerjemahan adalah pengalihan pesan dan ide dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, tidak peduli apakah dalam bentuk tulisan atau bukan tulisan, sudah memiliki sistem tulisan atau belum, atau apakah salah satu atau kedua bahasa tersebut berbentuk bahasa isyarat.
10. M. Foster
Foster dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah kegiatan pengalihan teks bahasa sumber ke bahasa sasaran.
11. K. Reiss
Reiss dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan ialah proses menjembatani komunikasi dua bahasa dengan tujuan untuk menghasilkan teks bahasa sasaran yang berterima dengan teks bahasa sumber.
12. Pinhhuck
Pinhhuck dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan merupakan sebuah proses untuk menemukan padanan ungkapan yang berterima antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
13. Wilss
Wilss dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
Penerjemahan adalah sebuah proses pengalihan, yang memiliki tujuan untuk mengubah teks tulis bahasa sumber menjadi teks bahasa sasaran yang paling berterima, sehingga memerlukan pemahaman sintaksis, semantik, dan pragmatik serta kemampuan menganalisis bahasa sumber.
14. R. T. Bell
Bell dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan berarti bentuk pengalihan makna dari teks bahasa yang satu ke bahasa yang lain.
15. S. Bassnett-McGuire
Bassnett-McGuire dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah sebuah proses untuk mengubah teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran, dengan catatan makna tersurat dari kedua teks tersebut harus tetap serupa dan struktur bahasa sumber harus tetap dipertahankan sekuat mungkin tetapi jangan sampai merusak struktur bahasa sasaran itu sendiri.
16. D. Robinson
Robinson dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah aktivitas intelektual yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar secara sadar maupun tidak sadar yang sangat rumit.
penerjemahan merupakan aktivitas intelektual yang memerlukan kegiatan pemecahan masalah yang kreatif mengenai hal baru, kontekstual, sosial, dan kondisi budaya.
17. F. Houbert
Houbert dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah proses untuk mengubah, secara linguistik, pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh pengguna bahasa sasaran.
18. K. Sa'edi
Sa'edi dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah sebuah proses untuk menciptakan padanan antara teks bahasa sumber dan teks bahasa sasaran.
19. S. Galibert
Galibert dalam Ordudari 10 (2008), menjelaskan bahwa:
penerjemahan adalah memahami pengguna bahasa sasaran sehingga teks bahasa sasaran bisa menghasilkan pengaruh yang sama seperti teks bahasa sumber.
20. T. Sugimoto
Sugimoto dalam Ordudari 10 (2008), menegaskan bahwa:
secara sederhana, penerjemahan adalah pertukaran antara satu bahasa ke bahasa lainnya dengan tetap mempertahankan makna dan ide dari bahasa sumber. Tetapi jika kita berbicara mengenai penerjemahan budaya, kita harus terlebih dahulu mengetahui latar belakang dan memperhatikan zaman pada saat budaya tersebut muncul.
Proses Penerjemahan: Lebih dari Sekedar Mengalihkan Kata
Penerjemahan tidak hanya melibatkan pengalihan kata-kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Proses ini jauh lebih kompleks dan melibatkan berbagai langkah untuk memastikan bahwa makna, nuansa, dan konteks dari bahasa sumber tetap terjaga dalam bahasa sasaran. Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam proses penerjemahan:
Analisis Teks
Tahap ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap teks bahasa sumber, termasuk konteks, gaya bahasa, dan maksud dari penulis aslinya.Pengalihan Makna
Pada tahap ini, penerjemah mencoba menemukan padanan yang tepat dalam bahasa sasaran untuk menyampaikan makna yang sama seperti yang ada dalam bahasa sumber.Revisi dan Penyuntingan
Setelah teks diterjemahkan, penting untuk melakukan revisi dan penyuntingan untuk memastikan bahwa teks dalam bahasa sasaran tidak hanya akurat dari segi makna, tetapi juga mudah dipahami oleh pembaca.Uji Kelayakan
Tahap akhir melibatkan uji kelayakan teks terjemahan dengan membandingkannya dengan teks asli untuk memastikan tidak ada kehilangan makna atau distorsi.
Mengapa Penerjemahan Penting?
Penerjemahan memiliki peran yang sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam dunia bisnis, pendidikan, diplomasi, hingga budaya. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, di mana komunikasi lintas batas negara dan budaya semakin meningkat, penerjemahan menjadi jembatan penting yang menghubungkan berbagai bahasa dan memungkinkan pertukaran informasi yang lebih luas dan inklusif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penerjemahan begitu penting dan bagaimana dampaknya dalam berbagai bidang:
1. Memfasilitasi Komunikasi Global
Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif melampaui batasan bahasa menjadi sangat penting. Penerjemahan memungkinkan pesan, ide, dan informasi disampaikan dengan tepat dari satu bahasa ke bahasa lain. Tanpa penerjemahan, komunikasi lintas bahasa akan sangat terbatas, menghambat pertukaran ide dan informasi yang krusial dalam berbagai konteks, termasuk bisnis internasional, diplomasi, dan pendidikan.
Sebagai contoh, dalam dunia bisnis, perusahaan yang ingin memasuki pasar internasional harus memastikan bahwa pesan pemasaran mereka dapat dipahami oleh audiens lokal. Penerjemahan yang baik membantu perusahaan tersebut berkomunikasi secara efektif dengan konsumen di negara-negara dengan bahasa yang berbeda, memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan peluang sukses.
2. Penyebaran Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Penerjemahan juga berperan penting dalam penyebaran pengetahuan dan ilmu pengetahuan di seluruh dunia. Banyak karya ilmiah, buku teks, dan artikel jurnal yang ditulis dalam satu bahasa, sering kali dalam bahasa Inggris, tetapi untuk memastikan bahwa pengetahuan ini dapat diakses oleh orang-orang di seluruh dunia, diperlukan penerjemahan ke dalam berbagai bahasa.
Sebagai contoh, banyak temuan ilmiah penting yang pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Tanpa penerjemahan, temuan ini mungkin tidak akan diketahui oleh komunitas ilmiah dan masyarakat umum di negara-negara yang tidak berbicara bahasa Inggris. Oleh karena itu, penerjemahan membantu menyebarkan pengetahuan secara lebih luas, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses informasi yang dapat memajukan pemahaman mereka dalam berbagai bidang, mulai dari sains hingga humaniora.
3. Pelestarian Budaya
Bahasa adalah bagian integral dari budaya, dan penerjemahan memainkan peran penting dalam pelestarian dan penyebaran budaya. Ketika karya sastra, film, atau dokumen sejarah diterjemahkan ke dalam bahasa lain, esensi budaya yang terkandung di dalamnya dapat disampaikan kepada audiens yang lebih luas. Penerjemahan memungkinkan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda untuk memahami, menghargai, dan belajar dari warisan budaya yang berbeda dari milik mereka.
Sebagai contoh, karya sastra klasik dari berbagai budaya seperti One Hundred Years of Solitude karya Gabriel Garcia Marquez atau The Tale of Genji karya Murasaki Shikibu telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Penerjemahan ini tidak hanya memperkenalkan karya tersebut kepada pembaca di seluruh dunia, tetapi juga memperkaya pemahaman global akan keragaman budaya dan nilai-nilai yang ada di dunia.
4. Diplomasi dan Hubungan Internasional
Dalam diplomasi dan hubungan internasional, penerjemahan adalah alat yang sangat penting. Setiap pertemuan internasional, konferensi, dan negosiasi melibatkan pihak-pihak dari berbagai negara dengan bahasa yang berbeda. Dalam konteks ini, penerjemahan membantu memastikan bahwa setiap pihak memahami dengan jelas apa yang disampaikan oleh pihak lain, mencegah terjadinya kesalahpahaman yang bisa berujung pada konflik atau kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Sebagai contoh, dalam sidang-sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penerjemah bertugas untuk menerjemahkan pidato dan dokumen ke dalam beberapa bahasa resmi PBB. Ini memungkinkan perwakilan dari berbagai negara untuk berkomunikasi dengan efektif dan memahami posisi serta argumen yang diajukan oleh negara-negara lain.
5. Meningkatkan Aksesibilitas Informasi
Penerjemahan juga berperan penting dalam meningkatkan aksesibilitas informasi. Banyak orang di dunia ini yang tidak berbicara atau memahami bahasa Inggris, yang merupakan bahasa dominan dalam banyak konteks informasi global. Penerjemahan memungkinkan orang-orang yang tidak menguasai bahasa tertentu untuk tetap dapat mengakses informasi penting, seperti berita, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Sebagai contoh, informasi mengenai pandemi COVID-19 harus segera disebarkan ke seluruh dunia dalam berbagai bahasa agar semua orang dapat memahami langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Penerjemahan memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa informasi ini tersedia dalam bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang bahasa mereka.
6. Peningkatan Kesadaran Multibudaya
Dengan semakin maraknya interaksi antara berbagai budaya, penerjemahan membantu dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman multibudaya. Ketika teks-teks penting seperti dokumen sejarah, karya sastra, atau teks agama diterjemahkan, mereka membuka jendela baru bagi pembaca untuk memahami cara pandang, nilai, dan tradisi yang berbeda dari budaya mereka sendiri. Ini tidak hanya memperkaya wawasan pembaca, tetapi juga mempromosikan toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya di seluruh dunia.
7. Peran dalam Inovasi dan Teknologi
Dalam dunia teknologi, penerjemahan memiliki peran yang signifikan dalam penyebaran inovasi. Perangkat lunak, aplikasi, dan teknologi baru sering kali dikembangkan dalam satu bahasa, biasanya bahasa Inggris. Namun, agar inovasi ini dapat diadopsi secara global, perlu dilakukan penerjemahan ke dalam berbagai bahasa. Tanpa penerjemahan, adopsi teknologi baru mungkin terbatas pada negara-negara tertentu saja, menghambat potensi perkembangan global.
Sebagai contoh, aplikasi populer seperti Facebook, Google, dan Microsoft Office tersedia dalam berbagai bahasa, berkat proses penerjemahan yang cermat. Ini memungkinkan pengguna di seluruh dunia untuk mengakses dan memanfaatkan teknologi ini tanpa terhalang oleh batasan bahasa.
Kesimpulan
Dari berbagai definisi penerjemahan di atas, dapat Trigonal Media simpulkan bahwa penerjemahan adalah
mengalihkan makna tersurat dan tersirat bahasa sumber ke bahasa sasaran, sehingga pembaca bahasa sasaran dapat memahami pesannya dengan utuh.
Proses ini memerlukan keterampilan, ketelitian, dan pemahaman mendalam terhadap kedua bahasa yang terlibat. Dengan begitu, penerjemahan tidak hanya sekedar pengalihan kata-kata, tetapi juga pengalihan makna dan pesan dengan setia.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Trigonal Media sekeluarga. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
1. Rochayah Machali. (2009). Pedoman Bagi Penerjemah. Bandung: Pernerbit Kaifa
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III
3. J. C. Catford. (1965). A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press
4. Mildred L. Larson. (1984). Meaning Based Translation. Boston: University Press of America, Inc.
5. Drs. Otong Setiawan Djuharie, M.Pd.. (2004). Teknik dan Panduan Menterjemahkan. Bandung: CV. Yrama Widya
6. Jiri Levy. (1967). Translation As a Decision Process dalam To Honor Roman Jakobson: Essays on the Occasion of His Seventieth Birthday II. The Hague: Mouton Publisher
7. Peter Newmark. (1988). A Textbook of Translation. London: Prentice Hall Internation Ltd.
8. Eugene. A. Nida dan Charles R. Taber. (1969). The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J Brill
9. R. W. Brislin. (1976). Translation: Application and Research. New York: Gardner Press Inc.
10. Mahmoud Ordudari. Good Translation: Art, Craft, or Science?. Diakses pada tanggal: 29/10/2016