--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Klasifikasi Sampah

Klasifikasi sampah yang akan Trigonal Pendidikan sajikan berikut ini, semoga bisa memperjelas pemahaman kita mengenai sampah.

Sampah kardus

Sampah berdasarkan sudut pencemarannya

Klasifikasi sampah jika dilihat dari segi sudut pencemarannya, seperti yang dijelaskan oleh Lester R. Brown (29:1982), menyebutkan bahwa sampah pencemaran yang disebabkan oleh manusia dapat berbentuk:

  1. Pencemaran Kimiawi
    Pencemaran kimiawi atau disebut juga dengan pencemaran organik contoh : Pencemaran dirasakan di laut Baltik, Lake Superior, dan sungai Emsher yang secara resmi ditetapkan sebagai tempat sampah kegiatan industri.
  2. Pencemaran Biologis
    Sering kali disebabkan oleh kepadatan penduduk sampah organik yang dibuang manusia bertumpuk sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Pencemaran berdasarkan habitatnya

Jenis-jenis pencemaran atau polusi berdasarkan habitatnya terbagi dalam tiga bagian:

  1. Polusi Air
    Secara sederhana polusi air dapat diartikan terdapatnya suatu perubahan kualitas biologi kimia, fisik air yang tidak diinginkan sehingga mengakibatkan kerugian bagi penggunaannya.
  2. Polusi Tanah
    Pembuangan sisa senyawa sintetis (plastik) merupakan penyebab utama polusi tanah
  3. Polusi Udara
    Secara garis besar sumber-sumber penyebab terjadinya polusi udara adalah kegiatan alam (letusan gunung dan kebakaran) sehingga dapat diperoleh batasan polusi adanya penambahan segala substansi ke lingkungan yang mempunyai akibat mengganggu/merugikan manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Sampah berdasarkan jenisnya

Berdasarkan jenisnya, sampah atau waste dapat digolongkan ke dalam empat kelompok antara lain meliputi:

  1. Human Excreta, merupakan bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia, meliputi tinja (feaces) dan air kencing (urine).
  2. Swage, merupakan air limbah yang dibuang oleh pabrik maupun rumah tangga. Contohnya: air bekas cucian pakaian yang masih mengandung larutan deterjen.
  3. Refuse, merupakan bahan pada sisa industri atau hasil samping kegiatan rumah tangga, refuse inilah yang dalam pengertian sehari-hari kerap kali kita sebut sampah. Contohnya: seperti alat-alat rumah tangga yang sudah tidak terpakai lagi, bahan makanan yang basi, atau barang-barang buangan yang kerap kali kita lihat di tempat sampah.
  4. Industrial waste, merupakan bahan-bahan bangunan dari sisa-sisa proses industri.

Sampah berdasarkan sifatnya

Sampah jika dibedakan berdasarkan pada sifatnya dapat digolongkan sebagai berikut:

  1. Sampah lapuk (garbage)
    Sampah golongan ini merupakan sisa pengolahan atau sisa-sisa makanan dari rumah tangga atau merupakan hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan.
  2. Sampah tak lapuk dan sampah tak mudah lapuk (rubbish)
    Golongan ini memang digolongkan menjadi dua jenis: pertama sampah jenis ini benar-benar tak akan bisa lapuk secara alami, sekali pun telah lama, waktu bertahun-tahun, seperti plastik, kaca dan mika, kedua, sampah tak mudah lapuk sekalipun sangat sulit lapuk sampah ini akan bisa lapuk perlahan-lahan secara alami. Sampah jenis ini masih dipisahkan lagi atas sampah tak mudah lapuk yang bisa terbakar seperti kartu, kertas dan sebagainya. Adapun sampah tak mudah lapuk yang tidak bisa terbakar seperti kaleng, kawat dan sebagainya.

 

Itulah beberapa klasifikasi atau penggolongan sampah jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Jika Anda ingin menambahkan, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar.

 

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel:
Lester L. Brown. (1982). Dua Puluh Dua Masalah Kependudukan. Jakarta: Sinar Harapan 
Gambar:
pixabay.com