Pengertian Kalimat Menurut Para Ahli
Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah komunikasi karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan emosi manusia. Berikut ini adalah beberapa pengertian kalimat menurut para ahli.
Pengertian kalimat menurut Dardjowidojo
Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa
kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Pengertian kalimat menurut Slametmuljana
Slametmuljana (1969) menjelaskan:
kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
Pengertian kalimat menurut Kridalaksana
Kridalaksana (2001:92) mengungkapkan:
kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian kalimat di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian kalimat adalah:
bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks yang relatif berdiri sendiri dan disusun oleh kumpulan kata yang organisasi internalnya dapat diamati serta mematuhi sistem suatu bahasa sehingga bisa mengungkapkan pikiran pembicara dengan utuh.
Persyaratan mendasar yang harus dipenuhi agar kalimat bisa digunakan sebagai alat komunikasi adalah kesempurnaan struktur. Kalimat yang struktur atau tata bahasanya salah, maka tidak akan mampu berfungsi dengan baik. Untuk itu penguasaan struktur atau tata bahasa merupakan prasyarat bagi orang yang akan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Kalimat merupakan unsur terkecil dari ujaran atau wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Dalam bahasa lisan, kalimat ditandai dengan alunan titi nada, disela jeda, diakhiri intonasi, dan diikuti oleh kesenyapan. Sedangkan dalam bahasa tulis selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca final (titik, tanda tanya, atau tanda seru) disertai pula adanya jeda atau kesenyapan sementara yang divisualisasikan dengan tanda baca koma, titik koma, dan titik dua.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Encep Kusumah. Pengajaran Struktur Kalimat Bahasa Indonesia Bagi Penutur Bahasa Asing. Diakses pada tanggal: 12/08/2015
Gambar:
Dokumen pribadi