--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Inilah Cara Mendidik Anak yang Baik Menurut Ahli. Anda termasuk yang mana?

Cara mendidik anak yang dikelompokkan oleh para ahli pendidikan anak berikut ini, bisa menjadi rujukan bagi kita para orang tua. Memang benar bahwa tiap anak itu unik dan memerlukan perlakuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, tetapi secara umum memiliki benang merah yang sama, sehingga pada beberapa aspek dapat mendapatkan perhatian yang sama. Berikut Trigonal Media berikan penjelasan singkatnya.

Inilah Cara Mendidik Anak yang Baik Menurut Ahli

Seorang ahli perilaku anak bernama Diana Baumrind (1972) dalam Lerner & Hultsch (1983) menyimpulkan bahwa, menurut penelitian yang dilakukannya terhadap hubungan anak dan orang tua, dia membagi tiga jenis cara mendidik anak yang biasa dilakukan oleh orang tua, sebagai berikut:

1. Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting)

Pengasuhan otoritatif adalah gaya mendidik anak dengan cara memberikan pengawasan ekstra ketat terhadap perilaku anak, tetapi juga bersifat responsif, menghargai pendapat anak, menghormati perasaan anak, serta mempertimbangkan pilihan yang dibuat oleh anak sebelum mengambil keputusan.

Ini adalah cara mendidik anak yang paling ideal, karena orang tua tetap memiliki kontrol terhadap anak, tetapi anak tetap memiliki keleluasaan untuk mengemukakan pendapat serta keinginannya.

Perlu diingat, anak butuh batas-batas yang jelas mana yang boleh dan mana yang tidak, mana yang baik serta mana yang buruk. Oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk selalu membimbing dan menggiring anak supaya selalu berada dalam koridor yang seharusnya.

Anak yang mendapatkan pengasuhan otoritatif, memiliki peluang besar untuk percaya diri, memiliki moral yang tinggi, mudah bergaul, menghargai orang lain, mandiri, dan bertanggung jawab.

2. Pengasuhan otoriter (authoritarian parenting)

Pengasuhan otoriter adalah cara mendidik anak dengan membatasi dan menuntut anak untuk selalu serta harus mengikuti perintah orang tua.

Tipe pengasuhan anak semacam ini berarti orang tua memberikan aturan yang tegas dan hampir tidak memberi peluang kepada anak untuk berpendapat. Orang tua otoriter memiliki kecenderungan untuk sewenang-wenang dam tidak demokratis terhadap anak, karena mereka merasa bahwa mereka memiliki kekuasaan absolut terhadap anaknya.

Sedikit pesan bagi para orang tua bergaya otoriter:

Anak juga manusia yang memiliki pilihan serta pemikiran, jika pendapat mereka dikungkung dengan tidak semestinya, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mandiri, takut untuk mengutarakan pendapat, mudah terintimidasi, curiga terhadap orang lain, susah untuk bersosialisasi, serta tidak kritis. Tipe anak seperti ini, tentu saja tidak diinginkan oleh para orang tua.

3. Pengasuhan permisif (permissive parenting)

Pengasuhan permisif memiliki dua bentuk yaitu:

a. Pengasuhan permissive indulgent

Pengasuhan permissive indulgent adalah suatu gaya pengasuhan anak dengan orang tua sangat memperhatikan kehidupan anaknya, tetapi menetapkan aturan yang sangat longgar terhadap anak tersebut.

Jika anak mendapatkan pengasuhan semacam ini, maka kemungkinan besar anak akan menjadi pribadi yang tidak mampu mengendalikan emosi, egois, keinginannya selalu ingin dituruti, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

b. Pengasuhan permissive indifferent

Pengasuhan permissive indifferent adalah suatu cara mendidik anak dengan orang tua sangat tidak memperhatikan kehidupan anaknya, dengan kata lain anak dibiarkan memutuskan pilihannya sendiri.

Ini adalah pola pengasuhan yang bisa dikatakan paling buruk. Anak yang mendapatkan pola pengasuhan ini, kemungkinan besar akan menjadi anak yang tidak percaya diri, tidak menghormati orang lain, mau menang sendiri, dan tidak dapat mengendalikan emosinya.


Itulah penjelasan mengenai cara mendidik anak yang baik yang berhasil Trigonal Media rangkumkan.

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Mohon konsultasikan dengan tenaga ahli sebelum menggunakan informasi dari artikel ini. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul akibat dari pemakaian informasi ini. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Trigonal Media sekeluarga. Terima kasih.

Anda ingin berkomentar? punya pertanyaan? atau ingin memberikan kritik dan saran?
Sampaikan semuanya di: Hubungi Kami

REFERENSI
Artikel: 
Berbagai sumber 
Gambar:
Dokumen pribadi