--> Skip to main content
Trigonal Translator: Penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda

Cara Pencegahan Anak Hiperaktif

Cara pencegahan anak hiperaktif cukup mendasar dan sederhana yang sebenarnya kita sendiri sudah mengetahuinya. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik atau orang tua sebagai upaya pencegahan dalam menangani anak hiperaktif antara lain:

Cara Pencegahan Anak Hiperaktif

Memberikan Perhatikan dan Kasih Sayang  yang Cukup

Dalam mencegah anak mengalami gangguan hiperaktif yang sangat berperan adalah orang tua, lingkungan keluarga akan sangat mempengaruhi perilaku anak. Anak mengalami gangguan hiperaktif biasanya dampak dari anak kekurangan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, seperti karena orang tuanya yang terlalu sibuk bekerja. Anak hiperaktif biasanya ingin mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya seperti orang tua di rumah dan guru di Sekolah. Oleh sebab itu, baik orang tua maupun guru di sekolah harus dapat memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup agar dapat mendorong perilakunya secara terarah.

Meningkatkan Kematangan Emosi Anak

Dalam meningkatkan kematangan emosi anak dilakukan sebagai dasar dalam merespons rangsangan yang ada di hadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan di mana anak berada. Anak hiperaktif cenderung mudah terangsang oleh stimulus dan kejadian yang ada dihadapannya sehingga anak suka berpindah-pindah. Dengan meningkatkan emosi pada anak diharapkan perilaku anak tersebut dapat dicegah.

Menggiring atau Menarik Perhatian Anak secara Terarah

Upaya yang dilakukan dalam menggiring atau menarik perhatian anak secara terarah yaitu anak selalu dilibatkan pada suatu kegiatan yang mampu menarik perhatian dan minat anak yaitu kegiatan-kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang selalu berlebihan. Misalnya dalam kegiatan olahraga dan bertamasya.

Anak Dilatih Belajar dan Mengamati atau Mempertajam Pengamatan

Anak hiperaktif cenderung tidak fokus tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit. Dengan kata lain, Ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan teralihkan perhatiannya kepada hal lain. Untuk memfokuskan perhatiannya anak dilatih belajar mengamati atau mempertajam pengamatannya melalui suatu kegiatan yang dapat mengarahkan alat inderanya untuk mengamati, mempertajam perhatian dan tindakannya agar anak dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu kegiatan belanja atau permainan.


Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

Anda ingin berkomentar? punya pertanyaan? atau ingin memberikan kritik dan saran?
Sampaikan semuanya di: Hubungi Kami

REFERENSI
Artikel: 
Berbagai sumber 
Gambar:
Dokumen pribadi